Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom
melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah penentuan as kolom,
penulangan kolom, pembuatan/ pemasangan bekisting, pengecoran kolom,
pembongkaran bekisting, perawatan beton.
o Cara Penentuan AS Kolom
Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh
dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolit. Titik as kolom harus ditentukan secara akurat karena
sangat menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Jika terjadi kesalahan dalam
penentuan titik as, maka letak as kolom
akan berubah dengan kolom dibawahnya atau diatasnya.
Karena pentingnya keakuratan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, maka dalam menentukan titik as untuk kolom di setiap lantai
bangunan dilakukan dengan :
a.
Membuat patokan marking
di bagian pagar keliling bangunan yang dibuat dari awal pelaksanaan
pekerjaan, marking ini digunakan
untuk menentukan titik-titik as dalam pekerjaan struktur, tidak hanya untuk
pekerjaan kolom saja.
b.
Membuat Lot, yaitu berupa lubang
persegi pada lantai bangunan yang berukuran sekitar 20 x 20 cm. Pekerjaan ini
dilakukan sebelum lantai dicor. Letak Lot tetap pada satu garis vertikal dari
lantai basement 2 sampai berikutnya.
Didalam pelaksanaannya pada tempat yang lebih
tinggi penentuan titik as kolom lebih banyak menggunakan Lot yang berupa lubang
persegi pada lantai yang telah dicor karena hasilnya lebih akurat dibandingkan
dengan melakukan penembakan titik as yang berpatok pada marking yang ada di bagian pagar, karena selain sulit untuk
menangkap titik marking pekerjaan
tersebut juga sulit dilakukan. Pada lubang lot ini alat ukur Theodolit diletakkan dan kemudian
ditembakkan ke titik as kolom yang sesuai dengan gambar rencana. Letak as-as
ini harus selalu dikontrol karena bukan tidak mungkin karena satu dan lain hal,
as-as tersebut berubah dari yang telah dibuat.
o Penulangan Kolom
Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai 6 digunakan kolom tipe
K1 dengan mutu beton K400
untuk kolom persegi (750 cm x750 cm), sengkang D10-125 (Tumpuan) & D10-250
(Lapangan), panjang overlap sebesar 1,3Ld. Tulangan kolom dikerjakan pada workshop pembesian (tulangan kolom pre-cast) lalu untuk diangkat dengan mengunakan tower crane dan kemudian dipasang.
Langkah
pekerjaan pembesian tulangan kolom adalah sebagai berikut:
1.
Membuat gambar kerja untuk pembesian kolom yang
dilakukan di site engineering.
2.
Membuat bending
list pekerjaan pembesian kolom dan membuat ijin kerja pembesian kolom di site office.
3.
Menyiapkan perlengkapan K3LM yang akan dikenakan
para pekerja saat di los kerja pembesian.
4.
Para pekerja membuat marking as dan dimensi kolom yang akan dikerjakan dilapangan.
5.
Di los kerja pembesian, para pekerja memasang
besi beton tulangan (setelah dipabrikasi) sesuai dengan jumlah, panjang,
diameter dan posisinya. Kemudian pekerja
memasang pembesian sengkang sesuai jumlah dan jaraknya, lalu diikat dengan
kawat beton.
6.
Untuk menjaga kelurusan/ vertikaliti besi
tulangan kolom, maka dipasang kawat penahan sementara pada bagian atas dan
bawah tulangan kolom dan juga memasang konduit/ sparing-sparing pipa dab atau block out,bila mana ada pekerjaan
terkait
7.
Setelah pekerjaan penulangan selesai, kemudian
seluruh tulangan dicek kembali diameternya, jumlah dan jarak sengkangnya.
8.
Di lapangan para pekerja memasang beton deking
yang dikelilingi besi kolom dengan jarak maximum 2 m lalu membersihkan kotoran
dan sisa kawat sebelum ditutup bekisting.
o
Pemasangan Tulangan Kolom
Tulangan yang telah
dibuat dan disimpan sementara di gudang terbuka diangkat dengan menggunakan
bantuan alat tower crane untuk
kemudian ditempatkan pada posisi penyambungan antar kolom. Pengangkatan
tulangan kolom dilakukan dengan
menyelipkan tulangan diantara sengkang kemudian seling tower crane diikatkan pada tulangan
tersebut.
Instalasi
kolom harus dilakukan dengan benar sehingga tidak terjadi pergeseran posisi kolom
yang kemudian akan menyebabkan terjadinya eksentrisitas pada kolom. Untuk itu
pemasangan kolom harus selalu diiringi dengan pekerjaan pengukuran (iutzet) untuk memastikan pekerjaan
instalasi tulangan kolom telah dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
o Pembuatan Bekisting Kolom
Bekisting kolom adalah alat bantu
sementara yang berfungsi untuk membentuk beton pada saat pengecoran kolom
dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Dalam
pengerjaan beton, bekisting memegang peranan penting. Selain pembiayaan (biaya
pembuatan dan biaya bahan), kualitas bekisting turut menentukan kualitas beton
baik secara arsitektural (penampilan beton) maupun struktural (kekuatan beton).
Oleh karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu yang sesuai
dengan jenis pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi
tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika
beton dituang.
Kolom yang digunakan pada proyek ini adalah kolom
persegi panjang, persegi, maupun lingkaran. Khusus yang berbentuk lingkaran
digunakan bekisting dari besi. Adapun langkah-langkah untuk melakukan pekerjaan
pembuatan bekisting kolom adalah:
1.
Pertama-tama
para pekerja membuat marking posisi
kolom yang akan dikerjakan dilapangan.
2.
Sebelum
para pekerja memasuki lapangan diharuskan mengenakan perlengkapan perlengkapan
K3LM.
3.
Para
pekerja mengecek dan memebrsihkan permukaan bekisting beton di lapangan
4.
Setelah
itu, memasang sepatu kolom dan besi siku pada posisi sudut kolom dilanjutkan
dengan mengecek panel bekisting sesuai dengn ukuran kolom dan dilapisi dengan
minyak bekisting.
5.
Pada
saat memasang bekisting kolom digunakan acuan sepatu kolom.Untuk menghindari
kebocoran pada hubungan antara bagian bawah bekisting dengan lantai dipasanglah
lapisan busa.
6.
Memasang
pengunci serta penyokong bekisting di lapangan dan dicek vertikalitinya
7.
Sebelum
pengecoran dimulai terlebih dahulu para pekerja memasang stop cor untuk
penghentian pengecoran.
8.
Kemudian para pekerja memeriksa
posisi bekisting maupun vertikalitinya dan sparing
pipa instalasi, dulanjutkan memasang steel
weller dan support/ bracket
sesuai gambar bekisting kolom.
o Pemasangan Bekisting Kolom
Setelah
tulangan kolom dipasang dan bekisting telah selesai dikerjakan di los kerja,
maka langkah selanjutnya yaitu pemasangan bekisting. Bekisting diangkat dengan bantuan alat tower
crane dari los kerja menuju lokasi pemasangan.
Urutan pemasangan bekisting kolom adalah sebagai berikut
:
1.
Pertama para
pekerja membersihan bekisting dan diolesi dengan minyak pelumas. Kemudian memindahkan
bekisting ke lokasi yang telah disiapkan dengan tower crane.
2.
Pada saat menempatkan
bekisting kolom pada posisinya, diharuskan
bagian sisi dalam plywood tepat
menepel pada sepatu kolom.
3.
Kemudian setting setiap panel agar berada diposisi
yang benar,
maka
dilakukan pengencangan tie nut yang
berada pada corner
tie holder.
4.
Setelah
bekisting kolom berada pada posisi yang benar maka
dilakukan pemasangan adjustable
push pull props pada base
plate di kedua sisi kolom.
5.
Check posisi
vertikal bekisting terhadap as kolom sehingga
tidak terjadi kemiringan bekiting kolom.
6.
Memberian adukan semen/ busa pada
bagian bawah bekisting
kolom untuk mencegah air semen
keluar dari bekisting pada saat pengecoran berlangsung.
Cara
pemasangan bekisting kolom sebagai berikut :
1.
Pertama para pekerja memasang sepatu
solom dan Base Plate for RSS. Kemudian
mengangkat dan menempatkan Panel yang telah di fabrikasi pada garis marking (sepatu kolom) dan memasang Wedge Head Piece atau Girder Head Piece beserta Push-Pull Props RSS dan Kicker Brace AV dengan menggunakan Locking Pin dan Cutter Pin serta mengatur ketegakan Panel tersebut.
2.
Setelah itu, para pekerja mengangkat
pasangan panel kolom tersebut dan disambungakan dengan panel pertama dengan
menggunakan perkuatan tie rod, sky tie yoke dan wingnut.
3.
Kemudian memasang Scaffold Bracket GB 80 di lapangan.
o Pengecoran Kolom
Pada pengecoran
kolom ketinggian 3 m dilakukan 1 kali pengecoran. Pengecoran kolom dilakukan
dengan mengunakan bucket dan pipa
tremi dengan bantuan alat tower crane.
Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan tulangan kolom dan bekisting kolom
telah selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan melalui surat izin
pengecoran dari konsultan pengawas. Urutan pengecoran kolom adalah sebagai
berikut :
1. Pertama membuat surat izin pelaksanaan
pengecoran kolom kepada kontraktor sebagai pelaksana. Kemudian memeriksa
kebersihan pada sambungan/ pada batas pengecoran.
2. Sebelum ke lapangan para pekerja menggunakan
perlengkapan K3LM selama bekerja.
3. Di lapangan, para pekerja membersihkan
bekisting dengan kompressor dan air. Kemudian memeriksa tulangan, jumlah
tulangan, jarak sengkang, selimut beton dan batas cor.
4. Setelah memeriksa tulangan untuk
pengecoran kolom, kemudian memeriksa sambungan panel bekisting kolom dan memeriksa
list corner 4 sisi yang dilanjutkan dengan memeriksa support bekisting, dimensi kolom dan vertikalitinya dengan
unting-unting
5. Pada saat melaksanakan pengecoran
mutu beton yang digunakan harus sesuai dengan slump testt 8 ± 2 cm.
6. Pada lantai yang tinggi pengecoran
dilakukan dengan bucket cor dan pipa
tremi yang diangkat oleh crane, kemudian
memadatkan beton dengan vibrator, diratakan
mengikuti pengecoran sampai dengan level
yang ditentukan.
7. Setelah dilakukan pengecoran pekerja
mengetok bekisting dengan palu/ karet, pada bagian luar bekisting mengikuti
arah cor.
8. Kemudian para pekerja membersihkan
sisa beton yang tumpah disekitar pengecoran dengan sapu lidi, kain, sendok
semen atau air.
9. Setelah semua proses pengecoran kolom
selesai, lalu dilaksanakanlah curring
setelah beton berusia 24 hari.
Penuangan
beton harus dilakukan dengan ketentuan berikut ini:
1. Beton harus dituang sedekat-dekatnya
dengan tujuan akhir untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan-bahan akibat
pemindahan adukan di dalam cetakan. Tinggi jatuh beton maksimum adalah adalah
1,5 m (menurut pedoman pengerjaan beton
CUR 2). Penuangan beton dengan tinggi jatuh beton melebihi 1,5 m akan
menyebabkan bahan-bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu sehingga
terjadi pemisahan agregat pada beton (segregasi)
dan akan sangat mempengaruhi kualitas beton.
2. Pemadatan tiap layer dengan
menggunakan concrete vibrator (jarum
penggetar). Pemadatan dilakukan untuk
mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang terjebak didalam adukan semen yang
timbul pada saat penuangan beton. Penggetaran beton harus dilakukan dengan baik
agar menghasilkan mutu beton yang sesuai dengan yang diinginkan. Kesalahan
dalam penggetaran beton akan mengakibatkan penurunan mutu beton.
3. Alat penggetar sedapat mungkin
dimasukkan ke dalam adukan beton dengan posisi vertikal, tetapi dalam keadaaan
khusus boleh miring sampai dengan 45ο. Penggetaran dengan sudut yang
lebih besar akan menyebabkan pemisahan agregat.
4. Harus dijaga agar alat penggetar tidak
mengenai bekisting atau bagian beton yang mulai mengeras, untuk menghindari hal
ini posisi vibrator dibatasi maksimum
5 cm dari bekisting.
5. Sedapat mungkin vibrator tidak mengenai tulangan kolom.
6. Penggetaran dihentikan apabila adukan
beton mulai kelihatan mengkilap di sekitar alat penggetar dan pada umumnya
dicapai setelah maksimum 30 detik.
7. Pengawasan
kontinyu terhadap pelaksanaan pengecoran
o Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan sehari setelah
pengecoran. Kondisi paling ekstrim adalah 6 jam setelah pengecoran. Diasumsikan
bahwa beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal.
Pembongkaran bekisting harus
mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas proyek dan pada saat proses
pelepasan dilakukan dengan hati – hati untuk menghindarkan kolom dari
kerusakan.
Bekisting yang telah dilepas
tersebut diangkat dengan bantuan tower
crane dan dibersihkan bagian permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk
kemudian dipasang pada kolom berikutnya.
Proses pembongkaran bekisting kolom merupakan tahap terakhir dari
pekerjaan kolom, berikut urutan prosesnya :
1.
Pertama-tama mengendorkan semua baut/ wing nut yang terdapat pada
bekisting. Pembongkaran Bekisting Kolom dapat dilaksanakan pada umumnya 48 jam,
namun bisa juga 24 jam setelah
pengecoran, dengan tenaga manusia.
2.
Langkah kedua adalah mengendorkan Kicker brace dan secara bersamaan bekisting kolom akan lepas
dengan sendirinya dari muka beton.
3. Kemudian bekisting kolom
tersebut diangkat dan dipindahkan/ dipasang pada kolom berikutnya dengan bantuan alat Tower Crane. Sebelum digunakan lagi permukaan plywood-nya dibersihkan dan diberi minyak terlebih
dahulu.
o Perawatan Beton Kolom
Setelah pembongkaran bekisting, harus dilakukan perawatan beton (curring), yaitu dengan pemberian compound pada permukaan beton atau dengan berbagai cara sesuai
dengan jenis struktur yang dilaksanakan.
Perawatan beton (curring) berfungsi untuk melindungi
beton selama berlangsungnya proses pengerasan beton terhadap sinar matahari, pengeringan
oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan
sebelum waktunya. Perawatan beton dilakukan untuk
menghindari :
1. Kehilangan banyak air pada proses awal
pengerasan beton yang akan mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
2. Penguapan air dari beton pada saat
pengerasan beton pada hari pertama.
3. Perbedaan temperatur dalam beton, yang
akan mengakibatkan retak-retak pada beton.
Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton
yang dilakukan dalam proyek ini adalah dengan melakukan penyiraman antisol pada
permukaan beton setiap hari. Apabila terjadi hujan maka cukup air hujan itu
saja yang digunakan.
Sumber : Laporan Kerja Praktek Yandi Purbangsa