Monday, April 7, 2014

Pekerjaan Kolom


Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Kolom Pekerjaan kolom  melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah penentuan as kolom, penulangan kolom, pembuatan/ pemasangan bekisting, pengecoran kolom, pembongkaran bekisting, perawatan beton.
 

o    Cara Penentuan AS Kolom

Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolit. Titik as kolom harus ditentukan secara akurat karena sangat menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Jika terjadi kesalahan dalam penentuan titik as, maka letak as kolom  akan berubah dengan kolom dibawahnya atau diatasnya.
Karena pentingnya keakuratan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka dalam menentukan titik as untuk kolom di setiap lantai bangunan dilakukan dengan :
a.       Membuat patokan marking  di bagian pagar keliling bangunan yang dibuat dari awal pelaksanaan pekerjaan, marking ini digunakan untuk menentukan titik-titik as dalam pekerjaan struktur, tidak hanya untuk pekerjaan kolom saja.
b.      Membuat Lot, yaitu berupa lubang persegi pada lantai bangunan yang berukuran sekitar 20 x 20 cm. Pekerjaan ini dilakukan sebelum lantai dicor. Letak Lot tetap pada satu garis vertikal dari lantai basement 2 sampai berikutnya.
Didalam pelaksanaannya pada tempat yang lebih tinggi penentuan titik as kolom lebih banyak menggunakan Lot yang berupa lubang persegi pada lantai yang telah dicor karena hasilnya lebih akurat dibandingkan dengan melakukan penembakan titik as yang berpatok pada marking yang ada di bagian pagar, karena selain sulit untuk menangkap titik marking pekerjaan tersebut juga sulit dilakukan. Pada lubang lot ini alat ukur Theodolit diletakkan dan kemudian ditembakkan ke titik as kolom yang sesuai dengan gambar rencana. Letak as-as ini harus selalu dikontrol karena bukan tidak mungkin karena satu dan lain hal, as-as tersebut berubah dari yang telah dibuat.

o    Penulangan Kolom

Tulangan utama kolom yang dipergunakan pada lantai 6 digunakan kolom tipe K1 dengan mutu beton K400 untuk kolom persegi (750 cm x750 cm), sengkang D10-125 (Tumpuan) & D10-250 (Lapangan), panjang overlap sebesar 1,3Ld. Tulangan kolom dikerjakan pada workshop pembesian (tulangan kolom pre-cast) lalu untuk diangkat dengan mengunakan tower crane dan kemudian dipasang.
 
            Langkah pekerjaan pembesian tulangan kolom adalah sebagai berikut:
1.      Membuat gambar kerja untuk pembesian kolom yang dilakukan di site engineering.
2.      Membuat bending list pekerjaan pembesian kolom dan membuat ijin kerja pembesian kolom di site office.
3.      Menyiapkan perlengkapan K3LM yang akan dikenakan para pekerja saat di los kerja pembesian.
4.      Para pekerja membuat marking as dan dimensi kolom yang akan dikerjakan dilapangan.
5.      Di los kerja pembesian, para pekerja memasang besi beton tulangan (setelah dipabrikasi) sesuai dengan jumlah, panjang, diameter dan posisinya.  Kemudian pekerja memasang pembesian sengkang sesuai jumlah dan jaraknya, lalu diikat dengan kawat beton.
6.      Untuk menjaga kelurusan/ vertikaliti besi tulangan kolom, maka dipasang kawat penahan sementara pada bagian atas dan bawah tulangan kolom dan juga memasang konduit/ sparing-sparing pipa dab atau block out,bila mana ada pekerjaan terkait
7.      Setelah pekerjaan penulangan selesai, kemudian seluruh tulangan dicek kembali diameternya, jumlah dan jarak sengkangnya.
8.      Di lapangan para pekerja memasang beton deking yang dikelilingi besi kolom dengan jarak maximum 2 m lalu membersihkan kotoran dan sisa kawat sebelum ditutup bekisting.
 o    Pemasangan Tulangan Kolom
            Tulangan yang telah dibuat dan disimpan sementara di gudang terbuka diangkat dengan menggunakan bantuan alat tower crane untuk kemudian ditempatkan pada posisi penyambungan antar kolom. Pengangkatan tulangan kolom dilakukan dengan  menyelipkan tulangan diantara sengkang kemudian seling tower crane diikatkan pada tulangan tersebut.
             Instalasi kolom harus dilakukan dengan benar sehingga tidak terjadi pergeseran posisi kolom yang kemudian akan menyebabkan terjadinya eksentrisitas pada kolom. Untuk itu pemasangan kolom harus selalu diiringi dengan pekerjaan pengukuran (iutzet) untuk memastikan pekerjaan instalasi tulangan kolom telah dilakukan sesuai dengan gambar rencana.

o    Pembuatan Bekisting Kolom

            Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk membentuk beton pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Dalam pengerjaan beton, bekisting memegang peranan penting. Selain pembiayaan (biaya pembuatan dan biaya bahan), kualitas bekisting turut menentukan kualitas beton baik secara arsitektural (penampilan beton) maupun struktural (kekuatan beton). Oleh karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika beton dituang.
Kolom yang digunakan pada proyek ini adalah kolom persegi panjang, persegi, maupun lingkaran. Khusus yang berbentuk lingkaran digunakan bekisting dari besi. Adapun langkah-langkah untuk melakukan pekerjaan pembuatan bekisting kolom adalah:
1.        Pertama-tama para pekerja membuat marking posisi kolom yang akan dikerjakan dilapangan.
2.        Sebelum para pekerja memasuki lapangan diharuskan mengenakan perlengkapan perlengkapan K3LM.
3.        Para pekerja mengecek dan memebrsihkan permukaan bekisting beton di lapangan
4.        Setelah itu, memasang sepatu kolom dan besi siku pada posisi sudut kolom dilanjutkan dengan mengecek panel bekisting sesuai dengn ukuran kolom dan dilapisi dengan minyak bekisting.
5.        Pada saat memasang bekisting kolom digunakan acuan sepatu kolom.Untuk menghindari kebocoran pada hubungan antara bagian bawah bekisting dengan lantai dipasanglah lapisan busa.
6.        Memasang pengunci serta penyokong bekisting di lapangan dan dicek vertikalitinya
7.        Sebelum pengecoran dimulai terlebih dahulu para pekerja memasang stop cor untuk penghentian pengecoran.
8.        Kemudian para pekerja memeriksa posisi bekisting maupun vertikalitinya dan sparing pipa instalasi, dulanjutkan memasang steel weller dan support/ bracket sesuai gambar bekisting kolom.     

o  Pemasangan Bekisting Kolom

          Setelah tulangan kolom dipasang dan bekisting telah selesai dikerjakan di los kerja, maka langkah selanjutnya yaitu pemasangan bekisting. Bekisting diangkat dengan bantuan alat tower crane dari los kerja menuju lokasi pemasangan.
              Urutan pemasangan bekisting kolom adalah sebagai berikut :
1.         Pertama para pekerja membersihan bekisting dan diolesi dengan minyak pelumas. Kemudian memindahkan bekisting ke lokasi yang telah disiapkan dengan tower crane.
2.         Pada saat menempatkan bekisting kolom pada posisinya,  diharuskan bagian sisi dalam plywood tepat menepel pada  sepatu kolom.
3.         Kemudian setting setiap panel agar berada diposisi yang benar,
       maka dilakukan pengencangan tie nut yang berada pada corner
       tie holder.
4.         Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang benar maka
       dilakukan pemasangan adjustable push pull props pada base
       plate di kedua sisi kolom.
5.         Check posisi vertikal bekisting terhadap as kolom sehingga
             tidak terjadi kemiringan bekiting kolom.
 6.         Memberian adukan semen/ busa  pada bagian bawah bekisting
kolom untuk mencegah air semen keluar dari bekisting pada saat pengecoran berlangsung.
              Cara pemasangan bekisting kolom sebagai berikut :
1.      Pertama para pekerja memasang sepatu solom dan Base Plate for RSS. Kemudian mengangkat dan menempatkan Panel yang telah di fabrikasi pada garis marking (sepatu kolom) dan memasang Wedge Head Piece atau Girder Head Piece beserta Push-Pull Props RSS dan Kicker Brace AV dengan menggunakan Locking Pin dan Cutter Pin serta mengatur ketegakan Panel tersebut.
2.      Setelah itu, para pekerja mengangkat pasangan panel kolom tersebut dan disambungakan dengan panel pertama dengan menggunakan perkuatan tie rod, sky tie yoke dan wingnut.
3.      Kemudian memasang Scaffold Bracket GB 80 di lapangan.

o    Pengecoran Kolom

Pada pengecoran kolom ketinggian 3 m dilakukan 1 kali pengecoran. Pengecoran kolom dilakukan dengan mengunakan bucket dan pipa tremi dengan bantuan alat tower crane. Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan tulangan kolom dan bekisting kolom telah selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan melalui surat izin pengecoran dari konsultan pengawas. Urutan pengecoran kolom adalah sebagai berikut :
1.      Pertama membuat surat izin pelaksanaan pengecoran kolom kepada kontraktor sebagai pelaksana. Kemudian memeriksa kebersihan pada sambungan/ pada batas pengecoran.
2.      Sebelum ke lapangan para pekerja menggunakan perlengkapan K3LM selama bekerja.
3.      Di lapangan, para pekerja membersihkan bekisting dengan kompressor dan air. Kemudian memeriksa tulangan, jumlah tulangan, jarak sengkang, selimut beton dan batas cor.
4.      Setelah memeriksa tulangan untuk pengecoran kolom, kemudian memeriksa sambungan panel bekisting kolom dan memeriksa list corner 4 sisi yang dilanjutkan dengan memeriksa support bekisting, dimensi kolom dan vertikalitinya dengan unting-unting
5.      Pada saat melaksanakan pengecoran mutu beton yang digunakan harus sesuai dengan slump  testt 8 ± 2 cm.
6.      Pada lantai yang tinggi pengecoran dilakukan dengan bucket cor dan pipa tremi yang diangkat oleh crane, kemudian memadatkan beton dengan vibrator, diratakan mengikuti pengecoran sampai dengan level yang ditentukan.
7.      Setelah dilakukan pengecoran pekerja mengetok bekisting dengan palu/ karet, pada bagian luar bekisting mengikuti arah cor.
8.      Kemudian para pekerja membersihkan sisa beton yang tumpah disekitar pengecoran dengan sapu lidi, kain, sendok semen atau air.
9.      Setelah semua proses pengecoran kolom selesai, lalu dilaksanakanlah curring setelah beton berusia 24 hari.

Penuangan beton harus dilakukan dengan ketentuan berikut ini:
1.      Beton harus dituang sedekat-dekatnya dengan tujuan akhir untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan di dalam cetakan. Tinggi jatuh beton maksimum adalah adalah 1,5 m (menurut pedoman pengerjaan beton CUR 2). Penuangan beton dengan tinggi jatuh beton melebihi 1,5 m akan menyebabkan bahan-bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu sehingga terjadi pemisahan agregat pada beton (segregasi) dan akan sangat mempengaruhi kualitas beton.
2.      Pemadatan tiap layer dengan menggunakan concrete vibrator (jarum penggetar). Pemadatan dilakukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang terjebak didalam adukan semen yang timbul pada saat penuangan beton. Penggetaran beton harus dilakukan dengan baik agar menghasilkan mutu beton yang sesuai dengan yang diinginkan. Kesalahan dalam penggetaran beton akan mengakibatkan penurunan mutu beton.
3.      Alat penggetar sedapat mungkin dimasukkan ke dalam adukan beton dengan posisi vertikal, tetapi dalam keadaaan khusus boleh miring sampai dengan 45ο. Penggetaran dengan sudut yang lebih besar akan menyebabkan pemisahan agregat.
4.      Harus dijaga agar alat penggetar tidak mengenai bekisting atau bagian beton yang mulai mengeras, untuk menghindari hal ini posisi vibrator dibatasi maksimum 5 cm dari bekisting.
5.      Sedapat mungkin vibrator tidak mengenai tulangan kolom.
6.      Penggetaran dihentikan apabila adukan beton mulai kelihatan mengkilap di sekitar alat penggetar dan pada umumnya dicapai setelah maksimum 30 detik. 
7.      Pengawasan kontinyu terhadap pelaksanaan pengecoran

o    Pembongkaran Bekisting Kolom

Pembongkaran bekisting kolom dilakukan sehari setelah pengecoran. Kondisi paling ekstrim adalah 6 jam setelah pengecoran. Diasumsikan bahwa beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal.
Pembongkaran bekisting harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas proyek dan pada saat proses pelepasan dilakukan dengan hati – hati untuk menghindarkan kolom dari kerusakan.
Bekisting yang telah dilepas tersebut diangkat dengan bantuan tower crane dan dibersihkan bagian permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian dipasang pada kolom berikutnya.
Proses pembongkaran bekisting kolom merupakan tahap terakhir dari pekerjaan kolom, berikut urutan prosesnya :
1.    Pertama-tama mengendorkan semua baut/ wing nut yang terdapat pada bekisting. Pembongkaran Bekisting Kolom dapat dilaksanakan pada umumnya 48 jam, namun bisa juga 24 jam setelah pengecoran, dengan tenaga manusia.
2.    Langkah kedua adalah mengendorkan Kicker  brace dan secara bersamaan bekisting kolom akan lepas dengan sendirinya dari muka beton.
3.    Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan/ dipasang pada kolom berikutnya dengan bantuan alat Tower Crane. Sebelum digunakan lagi permukaan plywood-nya dibersihkan dan diberi minyak terlebih dahulu.

o    Perawatan Beton Kolom

Setelah pembongkaran bekisting, harus dilakukan perawatan beton (curring), yaitu dengan pemberian compound pada permukaan beton atau dengan berbagai cara sesuai dengan jenis struktur yang dilaksanakan.
Perawatan beton (curring) berfungsi untuk melindungi beton selama berlangsungnya proses pengerasan beton terhadap sinar matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.  Perawatan beton dilakukan untuk menghindari :
1.      Kehilangan banyak air pada proses awal pengerasan beton yang akan mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
2.      Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
3.      Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada beton.
Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton yang dilakukan dalam proyek ini adalah dengan melakukan penyiraman antisol pada permukaan beton setiap hari. Apabila terjadi hujan maka cukup air hujan itu saja yang digunakan.




Sumber : Laporan Kerja Praktek Yandi Purbangsa 


Friday, September 13, 2013

Makalah Kerja Praktek Cipinang Indah Mall, Jakarta Timur



 




 

UNIVERSITAS DIPONEGORO


PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN STRUKTUR ATAS MALL CIPINANG INDAH, JAKARTA TIMUR

UPPER STRUCTURE CONSTRUCTION OF CIPINANG INDAH MALL PROJECT, EAST JAKARTA


KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Sarjana Teknik

NAMA         : YANDI PURBANGSA
NIM             : L2A 008 246





JURUSAN TEKNIK SIPIL
 FAKULTAS TEKNIK
SEMARANG
                                                                       JULI 2012


 
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin serta karunia-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Laporan ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu ( S1 ) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Pada laporan kerja praktek ini ditulis berdasarkan kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan serta panduan dari berbagai buku sebagai bahan acuan. Pelaksanaan kerja praktek dilakukan pada proyek pembangunan Cipinang Indah Mall, Jakarta Timur selama lebih dari dua bulan terhitung mulai tanggal 22 Januari 2012 sampai dengan 22 Maret 2012. Pada pelaksanaan kerja praktek, penulis mengamati pekerjaan Struktur, yang meliputi pengerjaan kolom, balok dan plat lantai pada tower Cipinang Indah Mall.
Dengan tersusunnya laporan kerja praktek ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yaitu :
1.                  Ir. Sumbogo Pranoto, SP1. sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.
2.                  Ir. Moga Narayudha, SP1. sebagai Ketua Program Reguler II Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.
3.                  Hardi Wibowo, ST. MEng. sebagai Sekertaris Program Reguler II Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.
4.                  Dyah Ari Wulandari, ST, MT. selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan bimbingan hingga selesainya Laporan Kerja Praktek ini.
5.                  Ir. Hari Budieny, MT selaku dosen wali 2078 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
6.                  Bapak Ir. Munir Muslih selaku Kepala Proyek Cipinang Indah Mall, PT. Waskita Karya,  Jakarta.
7.                  Bapak Ir. Kustono dan Ir. Mardiono beserta team Proyek Cipinang Indah Mall yang memberikan semua bantuannya selama di  site office dan di lapangan.
8.                  Bapak Ahmad Abidin selaku Pengawas (Manajemen MK)  pada proyek pembangunan Cipinang Indah Mall
9.                  Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang yang telah membantu mengurus surat perizinan kami sehingga dapat melaksanakan kerja praktek dengan lancar.
10.              Bapak, Ibu, Tika, Yoga dan Eva, atas semangat dan doa-doa yang selalu dipanjatkan untuk saya secara ikhlas, Semoga menjadi berkah buat Kita semua .
11.              Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran proses pelaksanaan Kerja Praktek maupun penyusunan laporan Kerja Praktik ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro


                                                                                                     Semarang, 1 Agustus 2012
                                                                                                                   Penulis


Yandi Purbangsa
L2A 008 246
 
DAFTAR ISI
                                                                                                                         
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... Iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2  Maksud dan Tujuan............................................................................. 1
........ 1.2.1  Pembangunan Proyek............................................................... 1
........ 1.2.2  Kerja Praktek............................................................................ 1
1.3  Diskripsi Proyek................................................................................... 2
........ 1.3.1  Data-Data Umum..................................................................... 2
........ 1.3.2  Lokasi Proyek........................................................................... 3
........ 1.3.3  Data Teknis Proyek.................................................................. 3
........ 1.3.4  Lingkup Pekerjaan Proyek........................................................ 4
1.4  Ruang Lingkup Kerja Praktek............................................................. 6
1.5  Metode Pengumpulan Data................................................................. 7
1.6  Sistematika Penyusunan Laporan........................................................ 8
........
BAB II ORGANISASI PROYEK...................................................................... 10
2.1  Uraian Umum....................................................................................... 10
2.2  Pihak-pihak Terkait Dalam Proyek...................................................... 12
2.2.1  Owner........................................................................................ 13
                   2.2.2  Konsultan Perencana.................................................................  14
                   2.2.3  Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana................................  15
           
BAB III TINJAUAN PERENCANAAN PROYEK........................................ 22
3.1  Tinjauan Umum................................................................................... 22
3.2  Perencanaan Proyek............................................................................ 24
       3.2.1  Tinjauan Perencanaan Arsitektur.............................................. 25
       3.2.2  Tinjauan Perencanaan Struktur................................................. 26
       3.2.3  Tinjauan Perencanaan Mekanikal Elektrikal dan Plumbing...... 37
       3.2.4  Perencanaan Tower Crane........................................................ 39
3.3  Perencanaan Pembebanan................................................................... 42
       3.3.1  Beban Vertikal.......................................................................... 42
       3.3.2  Beban Horizontal...................................................................... 43

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN....................................................... 48
4.1. Uraian Umum...................................................................................... 48
4.2. Bahan.................................................................................................. 48
       4.2.1. Sistem Pengadaan Bahan Konstruksi....................................... 48
       4.2.2. Bahan-bahan Konstruksi........................................................... 49
4.3. Alat Kerja............................................................................................ 62
       4.3.1. Sistem Pengadaan Alat Kerja................................................... 62
       4.3.2. Peralatan Proyek....................................................................... 63
4.4. Pelaksanaan Pekerjaan........................................................................ 75
       4.4.1. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Struktur..................................... 75
       4.4.2. Bekisting................................................................................... 76
       4.4.3. Pabrikasi Tulangan.................................................................... 76
       4.4.4. Pengecoran................................................................................ 76
       4.4.5. Pekerjaan Struktur..................................................................... 78
       4.4.6. ShearWall.................................................................................. 90
       4.4.7. Pekerjaan Balok & Plat............................................................. 92
       4.4.8. Pekerjaan Balok Prategang....................................................... 103
       4.4.9. Pengangkuran............................................................................ 104
       4.4.10. Penarikan (Stressing)............................................................... 106
       4.4.11. Pekerjaan Tower Crane........................................................... 109
4.5. Pengendalian Proyek........................................................................... 111
       4.5.1. Pengendalian Mutu................................................................... 112
       4.5.2. Pengendalian Waktu................................................................. 119
       4.5.3. Pengendalian Teknis................................................................. 122
       4.5.4. Pengendalian Biaya................................................................... 125
       4.5.5. Pengendalian K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)............... 128

BAB V PENUTUP............................................................................................... 133
5.1. Tinjauan Umum................................................................................... 133
5.2. Kesimpulan......................................................................................... 133
3.2. Saran................................................................................................... 134
      
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-          SURAT-SURAT
-          DATA-DATA PROYEK
-          DAFTAR HADIR KERJA PRAKTEK
-          LEMBAR ASISTENSI



 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Proyek

Perkembangan fisik Kota Jakarta ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat kegiatan seperti  pusat pertokoan/ perdagangan, hotel, perkantoran dan hunian, baik di daerah-daerah lokasi baru maupun di daerah kawasan lama yang ada di Jakarta. Salah satu kawasan strategis dimana akan dikembangkan sebagai pusat pertokoan/ perbelanjaan adalah di Perumahan Cipinang Indah, Jakarta Timur.
Di perumahan Cipinang Indah dimana berdiri perumahan elit yang di lengkapi dengan banyak fasilitas yang berfungsi untuk menunjang kehidupan warga yang tinggal di dalamnya, seperti sekolah SD, SMP, SMA, Sport city, Sekolah musik, dan yang terakhir akan di bangun mall yang akan menunjang kemudahan untuk berbelanja.
Oleh karena itu, PT. Inti Utama Dharma  sebagai pengembang terkemuka mengusung sebuah konsep Mega Mall dikawasan ini yang diberi nama Cipinang Indah Mall. Diharapkan ke depannya mall ini menjadi alternatif berbelanja bagi warga Jakarta Timur, karena selama ini warga Jakarta Timur lebih sering pergi ke mall yang ada di daerah Bekasi. 

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Pembangunan Proyek

Maksud dari pembangunan Cipinang Indah Mall ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat kelas atas Kota Jakarta, khususnya warga Jakarta Timur akan kebutuhan berbelanja dan perdagangan. Tujuan dari pembangunan ini juga untuk menciptakan suatu lokasi yang memenuhi semua kebutuhan dan aktifitas penghuni dari perumahan Cipinang Indah tanpa perlu membuang waktu dengan kemacetan Kota Jakarta, dengan konsep Mega Mall.

1.2.2 Kerja Praktek (KP)

Maksud dilaksanakannya kerja praktek bagi mahasiswa yaitu mahasiswa diharapkan dapat memahami, mengerti dan menghayati tentang pelaksanaan pembangunan Proyek Cipinang Indah Mall yang sedang dikerjakan di lapangan, agar nantinya mahasiswa  mendapatkan pengetahuan cara menerapkan teori yang didapat di kelas ke dalam praktek di lapangan.
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek bagi mahasiswa pada dasarnya agar mahasiswa:
1.      Mempunyai pengalaman visual bentuk kegiatan fisik pembangunan di bidang rekayasa sipil.
2.      Mengetahui tahap-tahap pembangunan fisik..
3.      Memahami praktek di lapangan sebagai hasil penerapan teori.
4.      Membuat laporan kerja praktek.
5.      Membuat dokumentasi kegiatan proyek yang dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk membuat laporan kerja praktek.

1.3 Diskripsi Proyek

1.3.1 Data-Data Umum

Adapun gambaran mengenai data umum Proyek Pembangunan Cipinang Indah Mall Jakarta ini adalah sebagai berikut :
1.      Nama Proyek                        :  Cipinang Indah Mall
2.      Lokasi Proyek                       :  Jl. Raya Kalimalang Kel.
                                                Pondok Bambu Kec. Duren Sawit,
                                                Jakarta Timur
3.      Pemilik Proyek                     :  PT. Inti Utama Dharma
4.      Konsultan Perencana          
Konsultan Struktur               :  PT. Susanto Cipta Jaya Corporation
Konsultan Arsitek                :  PT. Airmas Asri
                                              PT. Megatika International
Konsultan M/ E/ P               :  PT. Mitra Inti Pranata
                                              PT. Prakasaguna Ciptapratama
5.      Konsultan Pengawas            :  PT. Wahana Cipta Bangun Wisma
6.      Kontraktor Utama               :   PT. Waskita Karya (Persero)
              

1.3.2 Lokasi Proyek

Lokasi Proyek Pembangunan Cipinang Indah Mall Jakarta adalah sebagai berikut :
                                                                                                                                 


                                                                                                    
Gambar 1.1 Denah Lokasi Proyek

Batas Proyek
                        Sebelah Utara              : Sekolah
                        Sebelah Selatan           : Jalan Raya Kalimalang
                        Sebelah Timur             : Pemukiman Penduduk
                        Sebelah Barat              : Pemukiman Penduduk
                       
            1.3.3 Data Teknis Proyek
                        Nama Proyek              : Cipinang Indah Mall
                        Pemilik Proyek            : PT. Inti Utama Dharma
                        Lokasi Proyek             : Jl. Raya Kalimalang, Jakarta Timur
Luas Lahan                 : 16.886 m2
                        Luas Bangunan           : - Basement         (1 lantai ) : 11.413,50 m2
                                                            : - Lower Ground (1 lantai) :  11.252,78 m2
: - Ground Floor   (1 lantai) :  10.789,94 m2
: - Lantai 1            (1 lantai) :  5.118,17 m2
                                                                                : - Lantai 2            (1 lantai) :  5.278,34 m2
                                                                                : - Lantai 3            (1 lantai) :  5.130,56 m2
                                                                                : - Lantai Atap      (1 lantai) :  4.280 m2



Gambar 1.2 Proyek Cipinang Indah Mall Jakarta

                        Luas Bangunan Total              : 53.263,29 m2
Jumlah Tower                          : 1 Tower
Waktu pelaksanaan                 : 10 Juni 2011 s.d 9 juni 2012
Waktu Pemeliharaan               : 10 Juni 2012 s.d 10 Juni 2013
Sifat kontrak                           : Lump Sum Fixed Price
Biaya Pembangunan                : Rp 139.950.000.000,-
Uang Muka                             : 10% dari Nilai Kontrak (NK)

 

1.3.4 Lingkup Pekerjaan Proyek

Pekerjaan proyek Cipinang Indah Mall Jakarta secara umum adalah :
1.      Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan permulaan dari suatu proyek, bagian pekerjaannya antara lain adalah pembersihan lapangan pembuatan pagar, site office, pemberian patok, pemasangan bouwplank dan pembuatan gudang.
2.      Pondasi
Pondasi yang digunakan yaitu pondasi dangkal, hal ini di karenakan letak tanah keras yang berada tepat di bawah lantai basement. Pondasi tetap bisa menahan berat bangunan itu sendiri dan macam-macam beban yang di terima oleh pondasi walaupun hanya dengan pondasi dangkal
3.      Sub Structure
Pengerjaan sub structure dimulai pada tahun 2011 yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya (Persero). Sub structure meliputi pekerjaan galian dan retaining wall.
v  Galian
Galian dilakukan agar permukaan tanah pada proyek menjadi rata sehingga tidak terdapat perbedaan level yang signifikan sehingga akan memudahkan pengerjaan.
v  Retaining Wall
Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai pencegah kelongsoran tanah yang dibuat dengan kemiringan vertikal tertentu.
4.      Upper Structure
Pengerjaan upper structure dimulai pada bulan Juni tahun 2011 oleh PT. Waskita Karya. Pengerjaan upper structure terbagi menjadi 5 pekerjaan pokok, yaitu :
v Struktur
o   Kolom
Kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom meneruskan beban-beban dari elevasi atas ke elevasi yang lebih rendah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui pondasi. Kolom dapat juga berfungsi menahan gaya lateral pada struktur.
o   Balok
Balok adalah bagian struktur yang mendukung beban luar serta berat sendirinya. Balok ini dapat menahan gaya momen dan gaya geser. Dalam perencanaan balok ini digunakan 2 tipe, balok beton bertulang dan balok pra tegang.
o   Plat Lantai
Plat lantai merupakan elemen struktur yang menyalurkan beban di atasnya menuju balok dan kolom.
o   Shear Wall
Shear wall adalah suatu struktur yang berfungsi untuk menahan gaya geser. Shearwall sangat kaku dalam bidangnya, sehingga mampu memikul beban yang besar searah bidangnya.
o   Core Wall
Core wall adalah suatu struktur yang mempunyai fungsi seperti shear wall, yang diterapkan pada daerah tower yang tinggi dan terletak ditengah bangunan.
v Arsitek / Finishing
  Pekerjaan ini meliputi pekerjaan keramik, batu bata, (dinding/partisi), plafond, dan cat.
v Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP)
  Pekerjaan ini meliputi pengerjaan saluran gas, air bersih, air kotor, jaringan listrik, telepon, internet, gas, instalasi air conditioning, instalasi springkle kebakaran, dll.
v Landscape
  Pekerjaan Landscape meliputi pengerjaan jalan paving block, parit, dan taman.

1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Setelah semua prosedur administrasi dan perijinan kerja praktek telah dipenuhi oleh mahasiswa, maka kerja praktek ini dimulai pada tanggal 22 Januari 2012 selama kurang lebih 60 hari kerja. Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada waktu tersebut adalah pelaksanaan pekerjaan struktur mall, yang meliputi perencanaan kolom, balok, dan plat lantai.
Karena adanya keterbatasan waktu selama kerja praktek dilakukan, maka penulis tidak dapat melakukan pengamatan pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh. Sehingga penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas pada bagian-bagian pekerjaan selama kurun waktu pelaksanaan kerja praktek saja. Adapun batasan tinjauan pembahasan sebagai berikut:
·         Tinjauan Umum
Membahas mengenai gambaran umum proyek dan mengenai manajemen proyek Cipinang Indah Mall
·         Tinjauan Khusus
Pekerjaan yang dipaparkan dalam laporan ini ditekankan pada teknis pelaksanaan pembangunan upper structure seperti halnya: pemasangan bekisting, penulangan, pengecoran kolom, pengecoran balok dan plat lantai. Serta pekerjaan yang menggunakan beton prategang.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini data-data diperoleh dari berbagai sumber yaitu :
1.   Observasi
Yaitu pengamatan secara langsung di lapangan dan membuat beberapa foto pekerjaan di lapangan (observasi lapangan). Data yang di dapat dengan cara observasi dapat menunjang pemahaman mahasiswa terhadap data secara tertulis, dan dapat memperoleh hal-hal yang tidak didapat dalam teori karena pada kondisi di lapangan ada hal-hal yang tidak tertulis secara teori, dan sangat penting kegunaannya bagi pengetahuan di bidang ketekniksipilan. Foto yang diambil digunakan sebagai gambaran secara kondisional dilapangan agar lebih mudah dalam pemahaman urutan dari suatu kegiatan konstruksi
2.   Dialog atau wawancara dengan pihak terkait
                   Wawancara dilakukan sebagai tindak lanjut dari observasi secara langsung di lapangan. Secara umum data yang diperoleh melalui pengamatan tidaklah cukup, sehingga perlu penjelasan dari pihak terkait yaitu kontraktor atau pihak-pihak yang berada di lapangan.
3.   Gambar kerja dan data lain
Data yang berisi keterangan teknis proyek, berupa gambar rencana awal pembangunan / Shop Drawing suatu konstruksi dan gambar kerja setelah dikerjakan / As Build Drawing, selain itu dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah dari suatu pekerjaan di proyek tersebut. Dalam proyek ini adapun data-data yang tidak bisa dibawa keluar adalah RAB dan data hasil uji laboratorium.
4.   Beberapa literatur sebagai bahan pembanding
Sebagai pendukung dari data yang didapat selama melakukan kerja praktek, dan pembanding untuk menganalisa suatu hal yang terjadi di lapangan.

1.6 Sistematika Penyusunan Laporan

Laporan Kerja Praktek ini disusun dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi atau bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran–lampiran. Sedangkan bagian isi atau bagian pokok merupakan laporan itu sendiri yang berisi tentang data–data proyek yang disajikan dalam delapan bab. Secara garis besar sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I.     PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan, data proyek, lokasi proyek, lingkup pekerjaan proyek, metode pengumpulan data dan sistematika penyusunan laporan Kerja Praktek.

BAB II.    TINJAUAN UMUM PROYEK
Bab ini berisi tentang uraian umum manajemen proyek serta unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek dan pola hubungan kerja dalam Proyek Pembangunan Cipinang Indah Mall

BAB III.  TINJAUAN PERANCANGAN PROYEK
Bab ini antara lain menguraikan tentang tinjauan perencanaan struktur, perencanaan arsitektur, dan perencanaan mekanikal dan elektrikal.

BAB IV.  PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bab ini menguraikan kegiatan pelaksanaan proyek sesuai lingkup pengamatan selama kerja praktek dan pengendalian proyek dalam pelaksanaan, material yang digunakan dalam pembangunan gedung serta metode-metode pelaksanaan bangunan gedung, baik itu struktur bawah maupun struktur atas. Bab ini juga menguraikan langkah-langkah pengendalian dan pengawasan yang diambil baik terhadap kualitas, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai sasaran tepat mutu, waktu dan biaya pada akhir pelaksanaan proyek.

BAB V.   PENUTUP
Bab ini merupakan penutup laporan kerja praktek yang berisi kesimpulan serta saran penulis selama kerja praktek.

LAMPIRAN
Berisi antara lain standar detail proyek Cipinang Indah Mall, data-data dan gambar struktur dari proyek serta surat-surat kelengkapan kerja praktek.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar referensi dan acuan yang digunakan penulis dalam menyusun laporan kerja praktek.


 
BAB II
ORGANISASI PROYEK


2.1    Uraian Umum
Sebuah proyek pembangunan, dimana kegiatan–kegiatan yang dihadapi sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan dan resiko yang sangat besar. Maka strategi pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari perancangan, perencanaan dan pembangunan fisik. Faktor efisiensi dan efektifitas kerja haruslah terpenuhi dengan baik, sehingga di dalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut diperlukan manajemen proyek yang baik, sehingga kita dapat merencanakan dan mengendalikan waktu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan sebagainya sesuai dengan perjanjian yang terdapat di dalam dokumen kontrak dengan biaya yang sesuai dan mutu kerja yang baik.
Manajemen merupakan kemampuan memperoleh suatu hasil untuk mencapai tujuan dengan metode atau teknik secara sistematik dan efektif melalui kegiatan sekelompok orang untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien melalui tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling) dan evaluasi (evaluating). (Sumber : Modul Ajar Manajemen Konstruksi).
Adapun penjelasan lebih lanjut dari tahapan-tahapan tersebut adalah :
1.   Planning
Dalam perencanaan suatu proyek meliputi penentuan strategi (dalam hal ini metode pelaksanaan), kebijaksanaan proyek (pengambilan keputusan), prosedur, dan standar perencanaan yang detail untuk mencapai keberhasilan di suatu proyek.
2.   Organizing
Merupakan pembagian tanggung jawab dan pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu–individu yang terkait di dalam pekerjaan konstruksi untuk berkomunikasi, sehingga menciptakan struktur formal dimana pekerjaan tersebut dibentuk, dibagi dan dikoordinasi.
 3.   Actuating
Merupakan seluruh pelaksanaan kegiatan proyek dari penyusunan personalia, sampai tahap pembangunan gedung tersebut selesai. Untuk tahap pembangunan gedung, berupa pelaksanaan di lapangan yang dilakukan sesuai metode yang telah tertulis di dalam dokumen kontrak. Untuk tahap pelaksanaan dilakukan oleh Pelaksana berdasarkan zona/ wilayah kerjanya sendiri-sendiri yang telah dibagi di bawah pengawasan Pimpinan Proyek.
4.   Controlling
Merupakan kegiatan pengawasan tahap pelaksanaan di lapangan terhadap standar yang menjadi acuan keberhasilan proyek tersebut. Dalam proyek ini, controlling dilakukan oleh bagian QC (Quality Control) untuk kontrol mutu pelaksanaan dan CE (Commercial Engineering) untuk cost control (kontrol harga).
 5.   Evaluating
Setelah tahap actuating disertai dengan controlling, maka hasilnya dapat segera dievaluasi dengan periode tertentu. Evaluasi itu bisa dilakukan dengan rapat mingguan maupun bulanan dengan dihadiri oleh beberapa pihak dari kontraktor, owner, maupun semua pihak yang terkait langsung di dalam pelaksanaan proyek tersebut.



Gambar 2.1 Keterkaitan pekerjaan di proyek

Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktifitas yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas (Tim Dosen Teknik Sipil Universitas Diponegoro, 2002). Rangkaian aktivitas ini dibatasi oleh tiga variabel proyek  yaitu  waktu (Time), mutu (Quality) dan harga (Cost). Kegiatan-kegiatan ini menghasilkan suatu output, baik software (design), maupun hardware (pelaksanaan fisik).
Apabila fungsi-fungsi manajemen di atas dilaksanakan dengan baik oleh pihak pelaksananya, maka didapatkan hasil akhir berupa :
1.    Kualitas bangunan yang baik
2.   Meminimalkan gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
3.   Waktu pelaksanaan yang sesuai rencana
4.   Biaya pelaksanaan relatif lebih murah
5.   Terlaksananya K3 dengan baik, dll.

2.2        Pihak – pihak yang Terkait Dalam Proyek
Secara garis besar, struktur organisasi yang terdapat di dalam suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yang masing - masing mempunyai tugas, hak ,dan kewajibannya sendiri-sendiri. Ketiga unsur utama tersebut adalah :
        a. Pemilik atau Owner
        b. Konsultan
        c. Kontraktor
            Ketiga unsur tersebut mempunyai hubungan timbal balik. Menurut Andidjaja (2006) hubungan timbal balik dari ketiganya dapat dilihat pada Gambar 2.2. Hubungan antara owner, konsultan dan kontraktor secara umum adalah sebagai berikut :
1.    Kerjasama antara pihak owner dengan konsultan adalah untuk merencanakan dan mendesain bangunan serta turut memberikan pertimbangan-pertimbangan mengenai bahan dan kualitas material, juga biaya yang dikeluarkan dan sebagainya baik dalam segi arsitektur, struktural, dan M/E yang sesuai dengan keinginan pihak owner.
2.    Kerjasama antara pihak owner dengan kontraktor adalah pihak owner memberikan hasil desain dan rancangan bangunan dengan standar kualitas material dan pekerjaan tertentu kepada kontraktor. Selanjutnya, Kontraktor akan  merealisasikan apa yang telah direncanakan antara pihak owner dengan konsultan dan melaksanakannya sesuai dengan biaya yang direncanakan (tidak melebihi anggaran), sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan mutu yang sesuai dengan perencanaan awal.
3.    Kerjasama antara konsultan dengan kontraktor adalah kontraktor mendapatkan gambar kerja dari konsultan dan melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai hasil desain pada gambar kerja tersebut. Kontraktor dapat meminta keterangan dari konsultan bila ada gambar yang kurang jelas. Sedangkan konsultan mengawasi pekerjaan kontraktor dalam hal mutu bahan.

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi secara umum

            2.2.1. Owner
              Pemilik proyek atau Owner adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membiayai pekerjaan tersebut. Pada proyek ini pemilik proyek  Cipinang Indah Mall adalah PT. Inti Utama Dharma yang bertindak sebagai owner atau developer.
            Hak dan Kewajiban pengguna jasa adalah sebagai berikut :
§  Menentukan penyedia jasa
§  Menyediakan lahan, dana, fasilitas dan prasarana
§  Memberikan informasi proses pelaksanaan proyek
§  Menerima dan mengesahkan setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan di lapangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di dokumen kontrak
                        Sebagai pemberi tugas, owner berwenang untuk memberitahukan hasil lelang kepada peserta lelang. Pada pelaksanaannya pemilik juga berwenang untuk mengambil alih tugas, bila terdapat hal-hal di luar ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

            2.2.2. Konsultan Perencana
            Konsultan perencana adalah pihak yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap. Konsultan perencana dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasinya, yaitu : konsultan yang menangani bidang arsitektur, bidang teknik sipil atau struktur, bidang mekanikal dan elektrikal, dan bidang-bidang yang berkaitan di dalam membentuk sebuah sistem bangunan.
Konsultan perencana mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
§  Membuat perencanaan gedung secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja, Detail Engineering Design (DED)  persyaratan-persyaratan, termasuk hitungan struktur dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
§  Menjelaskan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat.
§  Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan, yang di setujui juga oleh kepala divisi teknik dan owner.
§  Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek setiap minggunya
§  Memberi usulan dan pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan
            Salah satu bagian pekerjaan di proyek ini, dalam hal perencanaan mekanikal elektrikal dan plumbing dikerjakan oleh :
Konsultan Mechanical Electrical & Plumbing (MEP)
                                                Tugas dari konsultan MEP yaitu sebagai berikut :
o   Membuat rancangan gambar Mekanikal Elektrikal & Plumbing untuk dikerjakan oleh pelaksana di lapangan
o   Berkoordinasi dengan Site Manager berkaitan dengan Mekanikal Elektrikal & Plumbing
o   Mengawasi pekerjaan MEP yang dilakukan para pekerja
            2.2.3. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana
            Kontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk mengerjakan pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan, berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang terdapat di dalam dokumen kontrak. Pada proyek pembangunan Cipinang Indah Mall ini, yang bertindak selaku kontraktor atau pelaksana adalah PT. Waskita Karya.
Tugas dan wewenang kontraktor adalah :
·         Melaksanakan kesepakatan kerjasama dengan owner yang tertuang dalam dokumen kontrak
·         Mengevaluasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan program kegiatan konstruksi yang disusun oleh Kontraktor yang terdiri atas program pencapaian sasaran konstruksi, program penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan dan penggunaan informasi, program penyediaan dan penggunaan dana.
·         Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja dan semua instansi yang mendukung pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek Cipinang Indah mall.
·         Melaksanakan pengecekan/Check list terhadap material konstruksi yang diperlukan untuk memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasinya, dengan begitu hasil yang didapat sesuai dengan mutu yang ada di dokumen kontrak.
·         Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa, untuk digunakan pada pelaksanaan di lapangan.
·         Mempersiapkan cashflow pembiayaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Cipinang Indah Mall.
·         Mempersiapkan sumber daya manusia, dana pelaksanaan, peralatan-peralatan, material-material bangunan dan metode yang digunakan. Hal tersebut haruslah sesuai dengan apa yang telah di tetapkan pada dokumen kontrak
·         Menyediakan alat keselamatan kerja (K3)
·         Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan bulanan
·         Bertanggungjawab dan mengadakan pengawasan pada pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub-kontraktor yang telah ditunjuk kontraktor untuk mengerjakan pekerjaan di lapangan.
            Adapun struktur organisasi kontraktor yang ada di proyek dibagi berdasarkan posisi pekerjaan yang ada di lapangan, dapat dilihat pada Gambar 2.3 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
·           Kepala Proyek
     Yaitu seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek, adapun tugas dari seorang kepala proyek yaitu :
o   Bertanggung jawab secara umum terhadap seluruh aspek perencanaan dan pelaksanaan proyek berbasis pada trilogi pencapaian mutu, efisiensi waktu dan biaya.
o   Memastikan tersedianya Project Quality Plan pada masa pra-konstruksi sebagai dasar pencapaian mutu produk.
o   Memastikan tersedianya rencana anggaran pelaksanaan yang mencukupi atau acceptable pada masa pra-konstruksi dan memastikan selalu terkontrolnya status cash flow selama masa pelaksanaan.
o   Melalui daftar rekanan mampu menetapkan alokasi pekerjaan untuk sub-kontraktor ataupun supplier.
o   Mengevaluasi kinerja subkontraktor ataupun supplier.
o   Bertanggung jawab atas terselenggaranya penyempurnaan pekerjaan selama masa pemeliharaan.
o   Mengesahkan sertifikat pembayaran internal (mandor dan subkontraktor).
o   Mengurus pembayaran dengan pihak pemberi tugas sesuai surat perjanjian.
o   Menjalin hubungan yang baik dengan pihak pemberi tugas dalam rangka mewujudkan customer satisfaction.

·           Kasi Teknik
o  Bertanggung jawab secara umum terhadap gambar kerja untuk pencapaian mutu produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
o  Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui pemberi tugas (termasuk pengajuan gambar kerja sub-kontraktor).
o  Membagikan tugas drafting dan koreksi terhadap hasil kerja CAD (termasuk gambar dari sub-kontraktor).
o  Memberikan advise technical matters kepada sub-kontraktor.
o  Memastikan tersedianya persetujuan material dari pemberi tugas (termasuk material dari sub-kontraktor).
o  Pemeriksaan berkala lapangan untuk memastikan gambar kerja yang berlaku adalah revisi atau keluaran terbaru.
o  Menyiapkan input monthly report dari disiplin pekerjaan di bawah  koordinasinya untuk diserahkan kepada atasan langsung.
o  Menyiapkan dokumen as built drawing untuk diminta persetujuan atasan langsung.

·           Kepala Lapangan
o  Mengawasi seluruh pekerjaan yang ada di lapangan yang berkaitan dengan metode pelaksanaannya.
o  Bertanggung jawab secara umum terhadap mutu pekerjaan di lapangan.
o  Berkoordinasi dengan site engineer untuk melaksanakan pekerjaan yang terdapat di dalam gambar kerja
o  Membuat cheklist pekerjaan di setiap akan melakukan suatu pekerjaan guna mengontrol mutu dari pekerjaan yang akan dilaksanakan.
o  Berkoordinasi dengan Pelaksana Struktur, Pelaksana Arsitektur dan Pelaksana M/E sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan di lapangan.

·           Unit K3LMP (Keselamatan & Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan)
o   Untuk memastikan bahwa seluruh proses penilaian resiko yang mencakup Keselamatan & Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (K3LMP)
o   Melakukan identifikasi bahaya, aspek dampak lingkungan baik dalam kondisi normal, abnormal dan darurat.
o   Modifikasi sistem manajemen K3, termasuk perubahan sementara dan dampaknya kepada operasional.
o   Melakukan identifikasi awal untuk mengidentifikasi semua potensi bahaya yang terkandung dalam suatu aktivitas dengan memperkirakan potensi bahaya yang akan terjadi.

·           Kasi Adkon (Administrasi Kontraktor)
o   Membuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
o   Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
o   Melayani tamu – tamu  intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan tugas umum.
o   Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.
o   Membantu Kepala Proyek terutama dalam hal keuangan dan sumber daya manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
o   Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
o   Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat proyek dan sejenisnya.
o   Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data proyek.

·           Kasi Logistik Peralatan
o   Mencari dan mensurvei data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa suplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan bangunan
o   Melakukan pembelian barang atau alat ke suplier atau toko bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya, sehingga bisa mendapatkan harga material termurah tetapi tetap dengan mutu material yang sesuai spek.
o   Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga tertata dan terkontrol dengan baik jumlah kedatangan dan pemakaiannya.
o   Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barng lain
o   Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas kedatangan dan ketersediaan bahan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.

·         Kasi KSDM
o   Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja diproyek untuk pegawai bulanan sampai dengan pekerja harian sesuai dengan spesialisasi keahlian masing-masing dan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan di organisasi proyek.
o   Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan



                       
Gambar 2.3 Stuktur Organisasi Proyek